Pengertian
dan Contoh Proposisi
Proposisi
Proposisi ialah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Dengan kata lain, Proporsisi sebagai pernyataan yang didalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.
Proposisi majemuk
Pernyataan
yang terdiri atas dua bagian yang dapat dinilai benar atau
salah.
Proposisi majemuk dibedakan menjadi tiga :
1. Proposisi hipotesis;
2. Proposisi disjungtif;
3. Proposisi konjungtif.
Proposisi majemuk dibedakan menjadi tiga :
1. Proposisi hipotesis;
2. Proposisi disjungtif;
3. Proposisi konjungtif.
Dalam
logika, nilai benar disimbolkan dengan angka 1, nilai salah
disimbolkan dengan angka 0.
Nilai logis dari suatu pernyataan tunggal misalnya p memiliki nilai logika 1 dan 0. Jika ada dua pernyataan tunggal, nilai logisnya ada 2 x 2 = 4. Misalnya: pq nilai logisnya: 1 1, 1 0, 0 1, 0 0. Jadi nilai logis dihitung 2”, dimana n berarti pernyataan tunggal. Kalau ada penyataan 3 tunggal, berarti nilai logisnya 2 x 2 x 2 = 8.
Proposisi Hipotesis
Pernyataan yang terdiri atas dua bagian, saling ketergantungan: satu sebagi anteseden (premis) satu sebagai konsekuen (kesimpulan)
Proposisi hipotesis ada 3 (tiga):
a. Proposisi Hipotesis kondisional (implikasi);
b. Proposisi Hipotesis Bikondisional (ekuivalen atau biimplikasi).
a. Proposisi Hipotesis Kondisional
Ditandai dengan “ jika… maka …” atau “jika p maka q dan q belum tentu p”.
Proposisi hipotesis kondisional bernilai salah jika nilai anteseden benar dan konsekuen :
1) Tautologi;
2) Kontradiksi;
3) Kontingensi.
1. Terjadi Tautolog
a. Konversi;
b. Inversi;
c. Kontraposisi
d. Kondisionaliti
e. Negasi Implikasi
f. Negasi Ekuivale
g. De Morgan;
h. Distribusi.
2. Terjadi Kontradiksi
Hasil akhir salah semua dari semua kemungkinan nilai logis.
3. Terjadi Kontigensi
Hasil akhir ada yang benar dan ada yang salah dari kemungkinan nilai logisnya.
Nilai logis dari suatu pernyataan tunggal misalnya p memiliki nilai logika 1 dan 0. Jika ada dua pernyataan tunggal, nilai logisnya ada 2 x 2 = 4. Misalnya: pq nilai logisnya: 1 1, 1 0, 0 1, 0 0. Jadi nilai logis dihitung 2”, dimana n berarti pernyataan tunggal. Kalau ada penyataan 3 tunggal, berarti nilai logisnya 2 x 2 x 2 = 8.
Proposisi Hipotesis
Pernyataan yang terdiri atas dua bagian, saling ketergantungan: satu sebagi anteseden (premis) satu sebagai konsekuen (kesimpulan)
Proposisi hipotesis ada 3 (tiga):
a. Proposisi Hipotesis kondisional (implikasi);
b. Proposisi Hipotesis Bikondisional (ekuivalen atau biimplikasi).
a. Proposisi Hipotesis Kondisional
Ditandai dengan “ jika… maka …” atau “jika p maka q dan q belum tentu p”.
Proposisi hipotesis kondisional bernilai salah jika nilai anteseden benar dan konsekuen :
1) Tautologi;
2) Kontradiksi;
3) Kontingensi.
1. Terjadi Tautolog
a. Konversi;
b. Inversi;
c. Kontraposisi
d. Kondisionaliti
e. Negasi Implikasi
f. Negasi Ekuivale
g. De Morgan;
h. Distribusi.
2. Terjadi Kontradiksi
Hasil akhir salah semua dari semua kemungkinan nilai logis.
3. Terjadi Kontigensi
Hasil akhir ada yang benar dan ada yang salah dari kemungkinan nilai logisnya.
Jenis-Jenis
Proposisi
Sebelumnya kita
perlu tahu apa itu proposisi, Pada saat terjadinya observasi empirik,
di dalam pikiran tidak hanya terbentuk pengertian saja tetapi juga
terjadi perangkaian dari term – term itu. Tidak pernah ada
pengertian yang berdiri sendiri dalam pikiran. Rangkaian pengertian
itulah yang disebut dengan proposisi.
Proposisi dibedakan
menjadi 4 jenis yaitu :
1. Proposisi
berdasarkan bentuk
-
Proposisi bentuk tunggal
Adalah proposisi
yang terdiri atas satu subyek dan satu predikat
contohnya :
adik
menangis
S
P
-
proposisi bentuk majemuk
Adalah suatu
proposisi yang terbentuk atas satu subjek dan lebih dari satu
predikat.
Contohnya :
yuli
belajar
menyanyi
dan belajar
bermain gitar
S
P
P
2. proposisi
berdasarkan sifat
-
proposisi kategorial
Adalah antara
hubungan subjek dan predikat tidak memerlukan syarat khusus.
Contohnya :
Semua orang memiliki
nama
-
Proposisi kondisional
untuk proposisi
kondisional dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
- Kondisional hipotesismerupakan suatu proposisis yang terjadi akibat adanya hubungan sebab akibat.
Contohnya :
Jika matahari
terbenam langit akan menjadi gelap
- Kondisional disjungtivemerupakan proposisis yang mengandung pilihan atau alternative untuk dipilih.
Contohnya :
Pak Sukarno dapat
disebut presiden pertama atau pejuang.
3. Proposisi
berdasarkan kualitas
-
Proposisi kualitas positif/afirmatif
Dimana pada
proposisi ini terdapat persesuaian antara subjek dan predikat
Contohnya :
Semua dokter adalah
orang pandai
-
Proposisi kualitas negative
proposisi dimana
tidak terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat.
Contohnya :
Tidak satupun
laki-laki yang melahirkan
4. Proposisi
berdasarkan kuantitas
-
Proposisi kuantitas universal
Merupakan proposisi
yang biasanya diawali dengan kata yang menunjukkan sesuatu itu umum,
misalnya semua, seluruhnya.
Contohnya :
Semua hewan
karnivora memakan daging
-
Proposisi kuantitas spesifik
Merupakan proposisi
yang diawali dengan kata yang menyatakan sebagian atau sedikit.
Contohnya :
Sebagian warga 3ka02
bertempat tinggal di Depok
LINGKARAN
EULER
Buat
5 kalimat dari 5 konsep lingkaran euler
1.Semua
S adalah semua P (5 klimat)
2.Semua
S adalah P (5 klimat)
3.Tidak
satupun S adalah P(5 klimat)
4.Sebagian
S adalah P(5 klimat)
5.Sebagian
S tidaklah P(5 klimat)
Implikasi
adalah
keterlibatan secara langsung dan tidak langsung, sementara aplikasi
adalah penerapan.
Inferensi
Inferensi adalah membuat simpulan
berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat
inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna
tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang
terkatakan (eksplikatur).
Terdapat 2 jenis metode Inferensi :
1. Inferensi Langsung
Terdapat 2 jenis metode Inferensi :
1. Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik
dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan
kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari
premisnya.
Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.
Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.
2. Inferensi Tak Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik
dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi
baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.
Sumber
:
http://koeeko.wordpress.com/2013/04/01/pengertian-penalaran-evidensi-dan-inferensi/
http://julhasratman.blogspot.com/2012/02/catatan-kata-kata-implikasi-aplikasi.html
http://www.krumpuls.com/2013/04/pengertian-dan-contoh-proposisi.html
http://freezcha.wordpress.com/2010/04/17/proposisi/
0 komentar:
Posting Komentar